2. Faktor Pembina (Pelatih)


2. Faktor Pembina (Pelatih)

  • Kualitas

 Standar sertifikasi D dan C.
 Sering/banyak ikut pelatihan atau seminar lebih baik, mau belajar (melalui buku,
internet, dll).
 Memiliki semangat, jeli dalam melakukan pembenaran pada pemain.

  • Kuantitas

Pembina yang berkualitas harus banyak, PSSI Pusat dan pengurus propinsi, mutlak perlu
mengadakan kursus-kursus dan seminar kepelatihan. Coach Bert Pentury saat ini tengah
melakukan tour ke semua provinsi guna melatih pelatih khusus usia dini/grassroot
(U5 - U12).

  • Teladan

Seorang pelatih mutlak harus menjadi teladan baik dalam perkataan dan tingkah laku :
tidak suka omong kotor, tepat waktu, bisa menjaga emosi, tidak melakukan pencurian umur,
dll.

  • Motivator

Bukan pencela atau pemaki. Sering dan terus menerus memberikan semangat dengan
perkataan dan bahasa tubuh yang positif.

  • Mengutamakan Pendidikan Formal

Perlu memahami konsep “Student athlete”; seorang pemain adalah seorang murid sekolah,
baru kemudian menjadi atlit. Dengan kata lain, sekolah harus diutamakan oleh pemain,
pelatih dan orang tua.

  • CI PELATIH YANG BERKUALITAS

Dapat Mengelompokkan Kualitas Masing-Masing Pemain
Pelatih sangat bergantung kepada pemain. Pelatih harus bisa melihat potensi pemain
misalnya dengan latihan atau pergantian posisi. Yang diperhatikan adalah : Teknik, Speed
dengan bola, Speed tanpa bola, Visi, Penempatan posisi, Karakter atau Mental. Karakter
perlu diperhatikan karena karakter adalah faktor penentu kesuksesan pemain itu sendiri
sekaligus berpengaruh pada kebersamaan tim.

  • Berjiwa Pemimpin

Kualitas pelatih sebagai pemimpin sangat berpengaruh pada respek pemain pada pelatih.
Sebagai sorang pemimpin pelatih harus :
 Menjadi Contoh Hidup : Teladan dalam perkataan dan tingkah laku.
 Mampu menjadi Pengatur / Penengah Hubungan antar manusia : Terutama dibutuhkan
saat terjadi perselisihan atau ketegangan antar pemain. Baik di dalam tim sendiri
maupun dengan tim lawan .
 Peduli pada pemain : Tunjukkan kepedulian kepada para pemain, seperti masalah
pendidikan atau kesehatan pemain. Jangan sekadar menuntut pemain berprestasi.
Kenali dan selalu tunjukkan kepedulian anda pada pemain.
 Kompeten : Memiliki kemampuan yang memadai untuk duduk di dalam posisi pelatih.
9
Maka perlu untuk terus menerus belajar menambah pengetahuan, baik secara umum
maupun dalam bidang kepelatihan.
 Fair (sifat adil) : Pelatih tidak pilih kasih kepada anak-anak didiknya, melihat potensi
terbaik berdasarkan kemampuan, bukan pilih-pilih.
 Konsisten : Tegakkan peraturan dan hukum. Pujilah pemain tanpa pandang bulu. Setali
tiga uang dengan prinsip ini adalah kemampuan pelatih untuk selalu menegakkan
peraturan tanpa berubah sejalan dengan waktu.
Pelatih harus mampu/ahli dalam menyusun program latihan

  • Buatlah program latihan yang :

 Realistis : Sesuai kebutuhan saat pertandingan.
 Variatif : Memiliki kreativitas latihan yang beragam dan tidak membosankan.
 Metodis : Memiliki metode latihan yang tertata rapi dan berjenjang; , bukan
sembarangan membuat program latihan.
 Mencakup semua aspek : Fisik, Teknik, Taktik, Mental dan Karakter.
 Tematis : Memiliki tema atau tujuan yang dipersiapkan. Dari awal hingga akhir latihan,
tema latihan terlihat jelas lewat variasi-variasi latihan yang dipilih. Membuat program
yang tematis dikhususkan bagi usia 15 tahun ke atas dan dewasa.
 Sesuai prinsip “Benang Merah “ : Masing-masing sesi latihan saling berkaitan, saling
berhubungan antara latihan yang satu dan yang lainnya sehingga menghasilkan
keutuhan latihan yang baik.
 Terencana (Tertulis) : Untuk dokumentasi dan supaya dapat dikoreksi dari waktu ke
waktu. Merencanakan latihan anda bisa mengetahui perlengkapan apa saja yang
dibutuhkan sehingga latihan bisa berjalan dengan efektif.

  • Pengetahuan Taktik

Selain masalah teknik, sepak bola juga sangat ditentukan oleh taktik. Pemahaman mendasar
mengenai taktik yang wajib dimiliki oleh seorang pelatih adalah :
 Taktik bertahan ; Pengertian permainan saat bertahan sebagai individu/grup/tim.
 Taktik menyerang ; Pengertian permainan saat menyerang sebagai individu / grup/tim.
 Situasi standar; Lemparan ke dalam, free kick, tendangan penjuru dan goal kick.
 Taktik hari pertandingan; Penentuan tipe pemain dan formasi yang dipilih, pergantian
pemain dan arahan spesifik sesuai kelebihan/kelemahan lawan pada saat bertanding.